Wednesday, October 1, 2025

Program Gizi Sekolah Resmi Diluncurkan, Dandim 1628/KSB Tekankan Sinkronisasi Distribusi

 






Sumbawa Barat, NTB – Program peningkatan gizi anak sekolah kembali diperkuat melalui hadirnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Jereweh. Launching program ini digelar pada Rabu (01/10/2025) di Dusun Karang Anyar, Desa Dasan Anyar, dengan dihadiri Dandim 1628/Sumbawa Barat Letkol Inf Rendra Agit Trisnawan bersama jajaran pejabat daerah, tokoh agama, dan masyarakat.


Acara yang diikuti sekitar 70 tamu undangan tersebut turut dihadiri Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Pemda Sumbawa Barat H. Wahidin S.Pd, MM, Danramil 1628-05/Jereweh Kapten CBA Suwondo, Kapolsek Jereweh IPTU Nurlana, Anggota DPRD KSB Adenan S.Pd, MM, Ketua MUI KSB DR. TGH. Burhanuddin, Ketua Persit KCK Cabang XLIV Kodim 1628/KSB Ny. Utami Rahma Rendra S.E, serta para kepala sekolah se-Kecamatan Jereweh.


Ketua Yayasan Fastabiqul Khairat Jereweh, Nasrudin S.Sos, MM, dalam laporannya menyebutkan SPPG Kecamatan Jereweh menargetkan 3.458 penerima manfaat, namun yang disetujui Badan Gizi Nasional (BGN) sebanyak 2.239 orang. Ia berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah dan stakeholder lainnya agar program ini berjalan optimal.


Kepala SPPI Sumbawa Barat Firbani Ramadhan menambahkan, keberadaan SPPG merupakan hasil kerjasama banyak pihak. “Kami terbuka terhadap masukan demi perbaikan layanan. Dukungan stakeholder sangat berarti agar program ini bisa menjangkau lebih banyak siswa,” ujarnya.


Dalam kesempatan tersebut, Dandim 1628/Sumbawa Barat Letkol Inf Rendra Agit Trisnawan menegaskan pentingnya koordinasi dalam pelaksanaan program SPPG.

“Masih ada 13 SPPG yang akan beroperasi. Kita pastikan distribusi berjalan efektif dan tidak tumpang tindih, agar makanan sampai dengan baik dan tetap layak konsumsi,” tegasnya.


Ia juga menekankan perlunya fleksibilitas waktu distribusi. “Ada sekolah yang meminta pengantaran pagi karena banyak siswa tidak sarapan di rumah. Ternyata, saat dicoba, anak-anak sangat antusias. Hal ini bisa menjadi daya tarik agar mereka lebih semangat sekolah,” jelas Dandim.


Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Pemda Sumbawa Barat, H. Wahidin S.Pd, MM, menyampaikan apresiasi terhadap program SPPG. Menurutnya, program ini selaras dengan upaya pemerintah mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas pendidikan.

“Berdasarkan pengalaman saya, hanya sekitar 40% siswa yang sarapan sebelum sekolah. Kehadiran program ini jelas akan membantu anak-anak mendapatkan asupan gizi yang lebih baik,” ungkapnya.


Sebagai bentuk dukungan operasional, kegiatan ditutup dengan penyerahan kunci mobil box secara simbolis untuk menunjang distribusi makanan bergizi ke sekolah-sekolah penerima manfaat.


Kehadiran SPPG di Kecamatan Jereweh disambut antusias oleh masyarakat dan pihak sekolah. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas gizi, menekan angka ketidakhadiran siswa, serta mendorong semangat belajar anak-anak di Kabupaten Sumbawa Barat.


(Pendim 1628/KSB).

Dandim 1628/KSB Hadiri Launching SPPG Yayasan Pendidikan Fastabiqul Khairat di Jereweh




 Sumbawa Barat, NTB – Program peningkatan gizi anak sekolah kembali diperkuat melalui hadirnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Jereweh. Launching program ini digelar pada Rabu (01/10/2025) di Dusun Karang Anyar, Desa Dasan Anyar, dengan dihadiri Dandim 1628/Sumbawa Barat Letkol Inf Rendra Agit Trisnawan bersama jajaran pejabat daerah, tokoh agama, dan masyarakat.


Acara yang diikuti sekitar 70 tamu undangan tersebut turut dihadiri Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Pemda Sumbawa Barat H. Wahidin S.Pd, MM, Danramil 1628-05/Jereweh Kapten CBA Suwondo, Kapolsek Jereweh IPTU Nurlana, Anggota DPRD KSB Adenan S.Pd, MM, Ketua MUI KSB DR. TGH. Burhanuddin, Ketua Persit KCK Cabang XLIV Kodim 1628/KSB Ny. Utami Rahma Rendra S.E, serta para kepala sekolah se-Kecamatan Jereweh.


Ketua Yayasan Fastabiqul Khairat Jereweh, Nasrudin S.Sos, MM, dalam laporannya menyebutkan SPPG Kecamatan Jereweh menargetkan 3.458 penerima manfaat, namun yang disetujui Badan Gizi Nasional (BGN) sebanyak 2.239 orang. Ia berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah dan stakeholder lainnya agar program ini berjalan optimal.


Kepala SPPI Sumbawa Barat Firbani Ramadhan menambahkan, keberadaan SPPG merupakan hasil kerjasama banyak pihak. “Kami terbuka terhadap masukan demi perbaikan layanan. Dukungan stakeholder sangat berarti agar program ini bisa menjangkau lebih banyak siswa,” ujarnya.


Dalam kesempatan tersebut, Dandim 1628/Sumbawa Barat Letkol Inf Rendra Agit Trisnawan menegaskan pentingnya koordinasi dalam pelaksanaan program SPPG.

“Masih ada 13 SPPG yang akan beroperasi. Kita pastikan distribusi berjalan efektif dan tidak tumpang tindih, agar makanan sampai dengan baik dan tetap layak konsumsi,” tegasnya.


Ia juga menekankan perlunya fleksibilitas waktu distribusi. “Ada sekolah yang meminta pengantaran pagi karena banyak siswa tidak sarapan di rumah. Ternyata, saat dicoba, anak-anak sangat antusias. Hal ini bisa menjadi daya tarik agar mereka lebih semangat sekolah,” jelas Dandim.


Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Pemda Sumbawa Barat, H. Wahidin S.Pd, MM, menyampaikan apresiasi terhadap program SPPG. Menurutnya, program ini selaras dengan upaya pemerintah mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas pendidikan.

“Berdasarkan pengalaman saya, hanya sekitar 40% siswa yang sarapan sebelum sekolah. Kehadiran program ini jelas akan membantu anak-anak mendapatkan asupan gizi yang lebih baik,” ungkapnya.


Sebagai bentuk dukungan operasional, kegiatan ditutup dengan penyerahan kunci mobil box secara simbolis untuk menunjang distribusi makanan bergizi ke sekolah-sekolah penerima manfaat.


Kehadiran SPPG di Kecamatan Jereweh disambut antusias oleh masyarakat dan pihak sekolah. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas gizi, menekan angka ketidakhadiran siswa, serta mendorong semangat belajar anak-anak di Kabupaten Sumbawa Barat.


(Pendim 1628/KSB).

Rapat Forum Kewaspadaan Dini Daerah KSB Fokus Bahas Isu Politik, Sosial, dan Keamanan




 Sumbawa Barat, NTB – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sumbawa Barat menggelar Rapat Forum Kewaspadaan Dini Daerah (FKDD) Tahun Anggaran 2025, Rabu (01/10/2025), di Aula Kantor Kesbangpol, Jalan Bung Karno KTC Kemutar Telu, Taliwang.


Kegiatan yang dipimpin oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda KSB, Kusnarti, S.Pd., M.M., Inov., ini diikuti sekitar 35 peserta yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, kejaksaan, intelijen, camat, hingga perwakilan masyarakat.


Dalam sambutannya, Kusnarti menekankan pentingnya deteksi dini dan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) di wilayah.


 “Forum ini diharapkan mampu menangkap dan mendeteksi isu-isu yang berkembang, sehingga kerawanan dapat diantisipasi sejak dini. Konsistensi kewaspadaan harus terus dijaga demi stabilitas daerah,” ujarnya.


Sementara itu, Kepala Bakesbangpol KSB Saifullah, S.IP. dalam paparannya mengingatkan pentingnya peran Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) sebagai garda depan dalam menjaring informasi di lapangan. Ia juga menegaskan bahwa deteksi dini, cegah dini, dan lapor cepat adalah kunci menjaga stabilitas daerah, khususnya menjelang tahun politik.


Forum ini juga diwarnai diskusi berbagai isu aktual, mulai dari pembangunan vila di Kertasari yang memicu gesekan dengan masyarakat, munculnya Aliansi PPS yang merencanakan rapat akbar, indikasi gerakan Anarco, hingga masalah sosial seperti balap liar, narkoba, konflik antar kelompok, serta potensi bencana di musim hujan.


Danunit Intel Kodim 1628/Sumbawa Barat, Letda Inf Dompu Wijaya, menegaskan bahwa Kodim siap mendukung pemerintah daerah dan bersinergi dengan seluruh aparat dalam menjaga kondusifitas wilayah. Senada, Kasat Intelkam Polres KSB, Iptu Lalu Akhmad Maksum, S.H. mengingatkan adanya potensi konflik yang perlu diantisipasi bersama.


Dari hasil rapat, forum menyepakati beberapa langkah strategis, di antaranya:

Memperkuat koordinasi antarinstansi dan pertukaran informasi, Mengoptimalkan fungsi deteksi dini oleh aparat kewilayahan. Fokus pemantauan isu strategis, baik sosial, politik, ekonomi, maupun keamanan.

Menyiapkan langkah mitigasi dan pendekatan dialog dengan tokoh masyarakat.Menyelenggarakan rapat koordinasi lanjutan secara rutin.


Rapat yang berlangsung hingga pukul 11.30 WITA tersebut berjalan aman, lancar, dan tertib.


(PENDIM 1629/KSB)

Asisten I Pimpin Rapat FKDD 2025: Stabilitas Daerah Harus Dijaga dengan Sinergi





 Sumbawa Barat, NTB – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sumbawa Barat menggelar Rapat Forum Kewaspadaan Dini Daerah (FKDD) Tahun Anggaran 2025, Rabu (01/10/2025), di Aula Kantor Kesbangpol, Jalan Bung Karno KTC Kemutar Telu, Taliwang.


Kegiatan yang dipimpin oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda KSB, Kusnarti, S.Pd., M.M., Inov., ini diikuti sekitar 35 peserta yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, kejaksaan, intelijen, camat, hingga perwakilan masyarakat.


Dalam sambutannya, Kusnarti menekankan pentingnya deteksi dini dan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) di wilayah.


 “Forum ini diharapkan mampu menangkap dan mendeteksi isu-isu yang berkembang, sehingga kerawanan dapat diantisipasi sejak dini. Konsistensi kewaspadaan harus terus dijaga demi stabilitas daerah,” ujarnya.


Sementara itu, Kepala Bakesbangpol KSB Saifullah, S.IP. dalam paparannya mengingatkan pentingnya peran Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) sebagai garda depan dalam menjaring informasi di lapangan. Ia juga menegaskan bahwa deteksi dini, cegah dini, dan lapor cepat adalah kunci menjaga stabilitas daerah, khususnya menjelang tahun politik.


Forum ini juga diwarnai diskusi berbagai isu aktual, mulai dari pembangunan vila di Kertasari yang memicu gesekan dengan masyarakat, munculnya Aliansi PPS yang merencanakan rapat akbar, indikasi gerakan Anarco, hingga masalah sosial seperti balap liar, narkoba, konflik antar kelompok, serta potensi bencana di musim hujan.


Danunit Intel Kodim 1628/Sumbawa Barat, Letda Inf Dompu Wijaya, menegaskan bahwa Kodim siap mendukung pemerintah daerah dan bersinergi dengan seluruh aparat dalam menjaga kondusifitas wilayah. Senada, Kasat Intelkam Polres KSB, Iptu Lalu Akhmad Maksum, S.H. mengingatkan adanya potensi konflik yang perlu diantisipasi bersama.


Dari hasil rapat, forum menyepakati beberapa langkah strategis, di antaranya:

Memperkuat koordinasi antarinstansi dan pertukaran informasi, Mengoptimalkan fungsi deteksi dini oleh aparat kewilayahan. Fokus pemantauan isu strategis, baik sosial, politik, ekonomi, maupun keamanan.

Menyiapkan langkah mitigasi dan pendekatan dialog dengan tokoh masyarakat.Menyelenggarakan rapat koordinasi lanjutan secara rutin.


Rapat yang berlangsung hingga pukul 11.30 WITA tersebut berjalan aman, lancar, dan tertib.


(PENDIM 1629/KSB)

Pemda, TNI–Polri, dan Instansi Terkait Sepakat Perkuat Sistem Kewaspadaan Dini di KSB





 Sumbawa Barat, NTB – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sumbawa Barat menggelar Rapat Forum Kewaspadaan Dini Daerah (FKDD) Tahun Anggaran 2025, Rabu (01/10/2025), di Aula Kantor Kesbangpol, Jalan Bung Karno KTC Kemutar Telu, Taliwang.


Kegiatan yang dipimpin oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda KSB, Kusnarti, S.Pd., M.M., Inov., ini diikuti sekitar 35 peserta yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, kejaksaan, intelijen, camat, hingga perwakilan masyarakat.


Dalam sambutannya, Kusnarti menekankan pentingnya deteksi dini dan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) di wilayah.


 “Forum ini diharapkan mampu menangkap dan mendeteksi isu-isu yang berkembang, sehingga kerawanan dapat diantisipasi sejak dini. Konsistensi kewaspadaan harus terus dijaga demi stabilitas daerah,” ujarnya.


Sementara itu, Kepala Bakesbangpol KSB Saifullah, S.IP. dalam paparannya mengingatkan pentingnya peran Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) sebagai garda depan dalam menjaring informasi di lapangan. Ia juga menegaskan bahwa deteksi dini, cegah dini, dan lapor cepat adalah kunci menjaga stabilitas daerah, khususnya menjelang tahun politik.


Forum ini juga diwarnai diskusi berbagai isu aktual, mulai dari pembangunan vila di Kertasari yang memicu gesekan dengan masyarakat, munculnya Aliansi PPS yang merencanakan rapat akbar, indikasi gerakan Anarco, hingga masalah sosial seperti balap liar, narkoba, konflik antar kelompok, serta potensi bencana di musim hujan.


Danunit Intel Kodim 1628/Sumbawa Barat, Letda Inf Dompu Wijaya, menegaskan bahwa Kodim siap mendukung pemerintah daerah dan bersinergi dengan seluruh aparat dalam menjaga kondusifitas wilayah. Senada, Kasat Intelkam Polres KSB, Iptu Lalu Akhmad Maksum, S.H. mengingatkan adanya potensi konflik yang perlu diantisipasi bersama.


Dari hasil rapat, forum menyepakati beberapa langkah strategis, di antaranya:

Memperkuat koordinasi antarinstansi dan pertukaran informasi, Mengoptimalkan fungsi deteksi dini oleh aparat kewilayahan. Fokus pemantauan isu strategis, baik sosial, politik, ekonomi, maupun keamanan.

Menyiapkan langkah mitigasi dan pendekatan dialog dengan tokoh masyarakat.Menyelenggarakan rapat koordinasi lanjutan secara rutin.


Rapat yang berlangsung hingga pukul 11.30 WITA tersebut berjalan aman, lancar, dan tertib.


(PENDIM 1629/KSB)

Forum Kewaspadaan Dini Daerah Digelar, Bahas Isu Strategis dan Antisipasi Kerawanan di Sumbawa Barat




 Sumbawa Barat, NTB – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sumbawa Barat menggelar Rapat Forum Kewaspadaan Dini Daerah (FKDD) Tahun Anggaran 2025, Rabu (01/10/2025), di Aula Kantor Kesbangpol, Jalan Bung Karno KTC Kemutar Telu, Taliwang.


Kegiatan yang dipimpin oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda KSB, Kusnarti, S.Pd., M.M., Inov., ini diikuti sekitar 35 peserta yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, kejaksaan, intelijen, camat, hingga perwakilan masyarakat.


Dalam sambutannya, Kusnarti menekankan pentingnya deteksi dini dan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) di wilayah.


 “Forum ini diharapkan mampu menangkap dan mendeteksi isu-isu yang berkembang, sehingga kerawanan dapat diantisipasi sejak dini. Konsistensi kewaspadaan harus terus dijaga demi stabilitas daerah,” ujarnya.


Sementara itu, Kepala Bakesbangpol KSB Saifullah, S.IP. dalam paparannya mengingatkan pentingnya peran Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) sebagai garda depan dalam menjaring informasi di lapangan. Ia juga menegaskan bahwa deteksi dini, cegah dini, dan lapor cepat adalah kunci menjaga stabilitas daerah, khususnya menjelang tahun politik.


Forum ini juga diwarnai diskusi berbagai isu aktual, mulai dari pembangunan vila di Kertasari yang memicu gesekan dengan masyarakat, munculnya Aliansi PPS yang merencanakan rapat akbar, indikasi gerakan Anarco, hingga masalah sosial seperti balap liar, narkoba, konflik antar kelompok, serta potensi bencana di musim hujan.


Danunit Intel Kodim 1628/Sumbawa Barat, Letda Inf Dompu Wijaya, menegaskan bahwa Kodim siap mendukung pemerintah daerah dan bersinergi dengan seluruh aparat dalam menjaga kondusifitas wilayah. Senada, Kasat Intelkam Polres KSB, Iptu Lalu Akhmad Maksum, S.H. mengingatkan adanya potensi konflik yang perlu diantisipasi bersama.


Dari hasil rapat, forum menyepakati beberapa langkah strategis, di antaranya:

Memperkuat koordinasi antarinstansi dan pertukaran informasi, Mengoptimalkan fungsi deteksi dini oleh aparat kewilayahan. Fokus pemantauan isu strategis, baik sosial, politik, ekonomi, maupun keamanan.

Menyiapkan langkah mitigasi dan pendekatan dialog dengan tokoh masyarakat.Menyelenggarakan rapat koordinasi lanjutan secara rutin.


Rapat yang berlangsung hingga pukul 11.30 WITA tersebut berjalan aman, lancar, dan tertib.


(PENDIM 1629/KSB)

Forum Kewaspadaan Dini Daerah Tahun Anggaran 2025 Digelar di Sumbawa Barat




 Sumbawa Barat, NTB – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sumbawa Barat menggelar Rapat Forum Kewaspadaan Dini Daerah (FKDD) Tahun Anggaran 2025, Rabu (01/10/2025), di Aula Kantor Kesbangpol, Jalan Bung Karno KTC Kemutar Telu, Taliwang.


Kegiatan yang dipimpin oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda KSB, Kusnarti, S.Pd., M.M., Inov., ini diikuti sekitar 35 peserta yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, kejaksaan, intelijen, camat, hingga perwakilan masyarakat.


Dalam sambutannya, Kusnarti menekankan pentingnya deteksi dini dan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) di wilayah.


 “Forum ini diharapkan mampu menangkap dan mendeteksi isu-isu yang berkembang, sehingga kerawanan dapat diantisipasi sejak dini. Konsistensi kewaspadaan harus terus dijaga demi stabilitas daerah,” ujarnya.


Sementara itu, Kepala Bakesbangpol KSB Saifullah, S.IP. dalam paparannya mengingatkan pentingnya peran Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) sebagai garda depan dalam menjaring informasi di lapangan. Ia juga menegaskan bahwa deteksi dini, cegah dini, dan lapor cepat adalah kunci menjaga stabilitas daerah, khususnya menjelang tahun politik.


Forum ini juga diwarnai diskusi berbagai isu aktual, mulai dari pembangunan vila di Kertasari yang memicu gesekan dengan masyarakat, munculnya Aliansi PPS yang merencanakan rapat akbar, indikasi gerakan Anarco, hingga masalah sosial seperti balap liar, narkoba, konflik antar kelompok, serta potensi bencana di musim hujan.


Danunit Intel Kodim 1628/Sumbawa Barat, Letda Inf Dompu Wijaya, menegaskan bahwa Kodim siap mendukung pemerintah daerah dan bersinergi dengan seluruh aparat dalam menjaga kondusifitas wilayah. Senada, Kasat Intelkam Polres KSB, Iptu Lalu Akhmad Maksum, S.H. mengingatkan adanya potensi konflik yang perlu diantisipasi bersama.


Dari hasil rapat, forum menyepakati beberapa langkah strategis, di antaranya:

Memperkuat koordinasi antarinstansi dan pertukaran informasi, Mengoptimalkan fungsi deteksi dini oleh aparat kewilayahan. Fokus pemantauan isu strategis, baik sosial, politik, ekonomi, maupun keamanan.

Menyiapkan langkah mitigasi dan pendekatan dialog dengan tokoh masyarakat.Menyelenggarakan rapat koordinasi lanjutan secara rutin.


Rapat yang berlangsung hingga pukul 11.30 WITA tersebut berjalan aman, lancar, dan tertib.


(PENDIM 1629/KSB)

Program Gizi Sekolah Resmi Diluncurkan, Dandim 1628/KSB Tekankan Sinkronisasi Distribusi

  Sumbawa Barat, NTB – Program peningkatan gizi anak sekolah kembali diperkuat melalui hadirnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Ke...